Fenomena Pencarian ‘Koin Jagat’ di Bali: Aksi Nekat Pemuda yang Berisiko dan Merusak Lingkungan
Bali – Fenomena pencarian ‘Koin Jagat’ yang tengah viral di media sosial kini semakin merebak di Bali. Setelah sebelumnya viral di Pantai Sanur, kini aksi berburu Koin Jagat juga terlihat di berbagai lokasi lainnya, menyebabkan kekhawatiran akan efek negatif dari aktivitas ini.
Pencarian Koin Jagat di Tengah Jalan Raya
Salah satu video yang beredar di akun media sosial @balichannel menunjukkan seorang pemuda tengah mencari-cari Koin Jagat di tengah jalan raya. Pemuda tersebut terlihat sibuk mencari di area pembatas jalan, yang jelas membahayakan keselamatan dirinya dan pengguna jalan lainnya. Aksi ini menambah kekhawatiran akan potensi kecelakaan akibat kelalaian para pencari koin yang melakukannya di tempat berbahaya.
Kerusakan Lingkungan Akibat Pencarian Koin Jagat
Fenomena ini juga berdampak pada lingkungan sekitar. Dalam sebuah unggahan video yang tersebar, terlihat kondisi taman umum yang rusak akibat pencarian Koin Jagat. Beberapa tanaman tampak mati, diduga karena diinjak-injak oleh para pencari koin. Video tersebut menyertakan narasi, “Hancur kebunnya wi, siapa nih yang nyarik koin jagat sampek sini?” yang mengundang berbagai reaksi dari warganet.
Reaksi Warganet Terhadap Aksi Pencarian Koin Jagat
Unggahan tersebut mendapatkan perhatian warganet, dengan beberapa komentar yang mengkritik aksi tersebut. Salah satunya adalah akun @redika_alfinzah yang menulis, “Gini dibilang SDM rendah gak mau tapi kelakuannya kayak gitu.” Sementara akun lainnya, @wiyanthi_19, menulis dengan sindiran, “Koin jagat koin joget, yen dot ken pis megae weh,” yang merujuk pada fenomena viral ini. Akun @candraadi_purnawan pun menyindir, “Makin nambah tahun ne bukane nambah dueg.”
Apa Itu Koin Jagat?
Koin Jagat adalah fenomena yang menyebar melalui aplikasi berburu harta karun (treasure hunt). Pengguna aplikasi ini dapat melacak lokasi koin yang tersembunyi di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali, menggunakan peta yang terintegrasi dalam aplikasi tersebut. Mereka yang berhasil menemukan koin tersebut konon bisa menukarnya dengan uang, yang menjadi daya tarik utama bagi banyak orang untuk bergabung dalam pencarian ini.
Fenomena ini mirip dengan permainan berburu harta karun yang dilakukan secara online, dan semakin populer dengan banyaknya orang yang berlomba-lomba untuk menemukan koin tersebut. Di Jakarta, misalnya, beberapa pengguna melaporkan berhasil menemukan koin di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sementara di Bandung, lokasi-lokasi populer lainnya menjadi tempat pencarian yang ramai.
Kesimpulan
Meskipun tampak menarik dan menghibur, aksi pencarian Koin Jagat di Bali menunjukkan dampak negatif berupa kerusakan lingkungan dan potensi bahaya bagi keselamatan para pelaku. Diperlukan kesadaran lebih dari masyarakat untuk berhati-hati dalam menjalani aktivitas ini dan menjaga keselamatan diri serta kelestarian lingkungan. Pemerintah dan pihak berwenang juga diharapkan dapat memberikan edukasi dan pengawasan terkait fenomena ini agar tidak menimbulkan masalah lebih lanjut.